Minggu, 14 Juli 2013

8 Godaan Terbesar Saat Puasa dan Solusinya


MAKIN banyak godaan, makin tinggi pula kualitas puasanya. Karena itu, kenali dulu godaan-godaan paling krusial saat Ramadhan

Secara definisi syariat, puasa berarti mengekang diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa, sejak terbit fajar sampai tenggelamnya matahari.

Secara etimologis, puasa bermakna mengekang diri (al-imsak) dalam artian umum: Tidak bergosip, biasa disebut puasa bicara. Tidak tidur larut malam, biasa disebut puasa tidur. Kelihatanya sih mudah, tapi praktiknya jauh lebih sulit. Karena godaan orang yang berpuasa selain beragam juga bisa sangat membuai.

Nah, kami sempat melakukan "investigasi" dan mewawancarai sejumlah siswa SMA di Surabaya. Hasilnya, terpilih delapan godaan terbesar yang paling banyak mereka rasakan.

Tapi tenang, jangan sedih, ragu, atau bimbang. Karena kami juga menyertakan tips mudah dan praktis untuk menangkal godaan tersebut. Dijamin, setelah membaca dan mempraktikkannya, setan akan segera menjauh dari kehidupan kita sambil berkata, "Ih, capeee deh...".

1. Haus dan Lapar

Ini adalah godaan paling jahiliyah yang pernah ada di muka bumi. Meski agak-agak aneh juga kalau memasukkan godaan ini dalam daftar (secara kalo puasa ya pasti lapar dan haus, tul gak?).

Tapi, ternyata masih banyak teman-teman kita tuh yang menyebut haus dan lapar sebagai salah satu godaan terberat pada bulan Ramadhan.

Cara mengatasi:

Banyak makan dan minum di saat sahur? Teeeet. Salah besar. Banyak makan dan minum cuma akan membuat kamu ngantuk. Perut kamu pun akan terlihat membesar dan tidak matagenic, maksudnya enggak enak dilihat.

Yang terparah, saat orang-orang di sekitar kamu memandang jijik dengan tatapan, "Ini orang seharusnya makan kuda nil kali ya?" Singkat kata, penampakan kamu akan seperti bola dunia yang menggelinding di tengah jalan.

Cara yang paling mudah, makan yang mengandung protein tinggi dan minum minuman yang manis (ingat, minuman yang manis, bukan minum sambil melihat si manis). Kalo masih lapar dan haus juga, segera konsultasikan masalah kamu ke dokter. Karena bisa jadi, saluran pencernaan kamu tertukar dengan saluran pencernaannya kuda nil.

2. Lapar Mata

Yang ini sebenarnya bukan masalah enggak kuat nahan lapar atau haus, tapi lebih kepada enggak bisa nahan hasrat membeli makanan buka puasa.

Perhatikan ciri-ciri yang kasat mata; setiap ngelewatin pedagang es buah di pinggir jalan atau mencium aroma sop buntut di food court, pasti deh doi buru-buru mengaku kalo asmanya tiba-tiba kambuh dan harus menahan napas panjang. Padahal sih, diam-diam dan penuh nafsu, dia menghirup segala aroma sedap yang bertebaran di udara.

Cara mengatasi:

Gunakan penjepit hidung dan kacamata hitam tebal. Itu akan membuatmu aman dari gangguan aroma dan penampakan makanan yang menggoda. Meski kamu akan terlihat mengenaskan bak alien dari zaman purba, yang penting kamu tetap bisa menjaga kesucian niat puasa kan?

3. Biang Gosip dan Tukang Cela

Ini adalah godaan paling susah dihindari. Khususnya para cewek yang udah ketemu teman satu geng. Meskipun sadar berpuasa, kebiasaan ini amat sangat sulit dihindari. Apa pasal? Bagi kaum cewek, bergosip dan menyela adalah cara termudah dan termurah untuk lari dari dunia nyata. Dampak lainnya, membuat hati riang, dan gembira.

Cara mengatasi:

Hindari mereka yang mendapat cap "Biang Gosip". Kalau udah enggak tahan pengin ngumpul juga, pastikan kamu menggunakan tanda peringatan, "Tidak bergosip selama puasa. Tapi kalo cuma dengar boleh, he-he-he, harap maklum".

Tanda itu bisa kamu buat dari kardus dan dikalungkan di leher. Atau kalau mau praktis, bikin stempel di jidat aja. Masih belum ampuh? Coba ambil sekolah privat aja selama puasa. Matikan ponsel, hilangkan jejak dan ubah jati diri kamu supaya teman-teman sesama biang gosip enggak bisa melacak keberadaanmu.

4. TTS (Teman Tapi Setan)

Setan bisa berwujud apa pun, termasuk teman kita sendiri. Mereka ini kadang kerasukan kekuatan jahat untuk menggoda. Jangan bayangkan teman kamu tampil dengan mata merah dan bertanduk, justru mereka datang dengan senyum semanis mungkin.

Dengan kata-kata membuai, mereka membisikkan ajakan-ajakan berbuat "jahat". Mulai dari mentraktir makan pizza di mal, atau ngajakin minum es buah pas siang bolong.

Cara mengatasi:

Langkah pertama, doakan teman kamu supaya cepat tobat. Setelah itu, tolak baik-baik ajakannya. Kalo kamu dicengin gara-gara itu, cuekin aja. Tolak dengan halus. Misalnya, "sorry ya, perut gue masih penuh. Kalo gue maksain makan, gue bakal pup. Sebelum pup biasanya gue bakal kentut yang baunya bisa memicu gempa bumi berpotensi tsunami. Lo enggak mau mati dengan tidak terhormat gara-gara bau kentut gue kan?"

5. Emosi

Kalau setan sudah menguasai diri, apa daya hati tak kuasa menolak (jangan terlalu dihayati. Ini puisi enggak penting). Kalo kamu udah terpancing emosi, segala sesuatu yang enggak mutu dan enggak penting bisa aja kamu lakukan. Misalnya, marah gara-gara ucapan teman atau berantem sama pacar hanya karena dia ngebatalin acara buka puasa bersama.

Cara mengatasi:

Api cuma bisa dilawan dengan air. Setiap kamu emosi, coba basuh muka dengan air (peringatan: airnya jangan sekalian diminum). Mudah-mudahan, emosi akan segera hilang.

Kalo kamu tipe orang yang emosional, bawa cadangan air yang banyak ke mana pun kamu pergi. Kalo perlu, kamu bisa bawa ember. Kalo ada satpam mal yang protes, bilang aja ini air ajaib penghilang emosi yang dikasih Doraemon. Kalo mau, kamu juga bisa menjual air itu ke teman-teman kamu yang termasuk golongan orang-orang yang emosional. Bisa untung kan?

6. Pacar

Buat yang punya gaya pacaran "heboh", pacar bisa jadi godaan paling ampuh sedunia. Hal-hal 'otomatis dan refleks' yang biasa kamu lakukan di luar bulan puasa bareng pacar, biasanya sulit dihindari.

Cara mengatasi:

Paling gampang sih, enggak usah sering-sering ketemu. Untuk komunikasi, cukup SMS-an aja. Jangan sering telepon-teleponan juga, karena suara juga bisa menimbulkan hasrat yang tidak wajar (misalnya, nyium gagang telepon karena mengira kalo pacar kamu udah bereinkarnasi menjadi gagang telepon).

Kalo masih ngebet juga mau ketemu, suruh pacar kamu berdandan ala ondel-ondel dan pakai parfum yang terbuat dari ramuan fusi antara air got dan tokek. Dijamin, hasrat melakukan hal yang dilarang agama akan hilang dengan segera.

7. Ngerokok

Buat para perokok, enggak menghisap tembakau di saat-saat tertentu bisa membuat mereka berpikir akan segera dicabut nyawanya oleh malaikat maut. Enggak bisa mikir, mulut asem, iseng, atau tergoda teman jadi alasan bagi mereka yang menganggap rokok jadi ujian terberat mereka di bulan puasa.

Cara mengatasi:

Tanamkan pikiran ke otak bahwa ada musuh terbesar yang sedang mengincar nyawa dan bersumpah akan membunuh kamu dengan cara apa pun.

Karena dia tahu kamu suka ngerokok, dia telah menyabotase seluruh perusahaan rokok dunia, termasuk agen dan abang-abang penjual rokok di pinggir jalan dengan meracuni setiap batang rokok yang akan kamu beli.

Memang sih, agak mengkhayal sedikit, tapi bukan itu intinya. Yang penting, kalo kamu meyakini itu, berarti kamu sudah berhasil melawan hawa nafsu untuk merokok.

8. Nyontek

Banyak tuh sekolah yang biasa menggelar ulangan blok saat puasa. Mungkin para guru beranggapan Ramadhan bisa mengurangkan niat siswa untuk menyontek. Untuk murid dengan kategori "lurus", cara ini bisa jadi ampuh.

Tapi, untuk murid kategori "pembangkang", bisa jadi pertentangan batin hebat dan membuat tubuh berguncang dahsyat. Sebuah dilema antara mendapatkan nilai bagus dan mempertahankan nilai kesucian puasa.

Cara mengatasi:

Ya jangan mencontek. Kalau tetap melakukannya, berarti kamu enggak jujur. Juga menodai kesempurnaan puasamu. Cara yang bisa dilakukan adalah mengambil simpati gurumu.

Caranya, di setiap pertanyaan yang enggak bisa kamu jawab, tulis dengan kata-kata yang mengundang iba, misalnya, "Maaf Pak Guru, saya tidak bisa menjawab pertanyaan ini. Tapi, saya juga tidak mau mencontek hanya demi mendapat nilai bagus. Yang saya inginkan hanyalah menjaga kesucian niat puasa saya. Saya harap Pak Guru mau mengerti dan sedikit berbaik hati memberikan nilai bagus kepada saya. Plizzz.... NB : Berbuat baik di bulan puasa itu pahalanya banyak loh Pak Guru..."

Setelah menulis ini, berharaplah agar Pak Guru mengalami geger otak ringan dan mau menolong kamu dengan suka cita.

MALAM NISFU SYA'BAN

MALAM NISFU SYA'BAN



Ini merupakan keunikan bangsa Indonesia dalam menghargai para ulama dan sepuh adat untuk melaksanakan tradisi dalam menghidupi malam nisfu sya’ban. yakni malam pertengahan bulan Sya’ban tahun Hijriyah yang diyakini sebagai bulan pergantian buku catatan amal manusia.dimana catatan itu akan menjadi sebagai neraca di Yaumil Mi’Zan nanti.

Umat Islam beramai-ramai datang ke masjid dan mushala terdekat yang ada di wilayah tersebut dan membaca Al Quran surat Yasin sebanyak tiga kali secara bersama-sama. pembacaan tiga kali surat Yasin itu dimaksudkan untuk memohon agar mereka bisa panjang umur, murah rezeki dan kuat iman. “Di samping itu, kami berharap agar catatan amal selama setahun ditutup dengan catatan amal baik dan dibuka dengan catatan amal baik pula.
Selain membaca Al Quran, mereka juga membawa aneka jenis makanan yang dihususkan untuk parapemuka agama dan para ustadz yang memimpin pembacaan surat Yasin tersebut serta para jama'ah pengajian. Seusai mengaji surat Yasin secara bersama-sama, mereka langsung bersilaturahmi ke tetangganya untuk saling meminta maaf atas perbuatan yang selama ini mereka lakukan. Peringatan malam “Nisfu Sya’ban” ini hanya oleh sebagian kelompok Muslim saja, yakni kelompok tradisional yang kebanyakan berada di daerah perdesaan dan umumnya merupakan warga Nahdlatul Ulama (NU).

HIKMAH PUASA SECARA ILMIAH

HIKMAH PUASA SECARA ILMIAH




1. Ibadah puasa adalah sarana pencegahan dari sejumlah penyakit dan gangguan kesehatan yang timbul akibat kebiasaan makan berlebihan dan berkesinambungan sepanjang tahun tanpa pernah berhenti.

2. Ibadah puasa merupakan sarana terapis untuk beberapa penyakit ganas dan kronis.

3. Ibadah puasa mampu membangkitkan kinerja seluruh proses vital yang berlangsung di dalam tubuh, meningkatkan performanya. Puasa pun meremajakan komponen-komponen sel dasar dan energi yang tersimpan di dalamnya sehingga lebih kuat dan lebih mampu menghadapi hal-hal yang berat atau keadaan damrat di saat tubuh mengalami pasokan makanan yang sedikit atau tidak mendapatkan pasokan selama sekali dalam jangka waktu tertentu.

4. Ibadah puasa menjadi pengontrol dan penekan gejolak sek- sual yang membara, terutama di kalangan ramaja dan anak muda.

5. Ibadah puasa tidak memberatkan atau menyulitkan tubuh. Gejala memberatkan yang dirasakan secara ilusif (termasuk lapar) sebenarnya hanyalah karena menyalahi kebiasaan dan jam makan.

6. Ibadah puasa merangkum dua proses anabolisme dan kata­olisme sekaligus dalam satu waktu, sehingga ia bisa memenuhi pasokan glukosa sebagai satu-satunya bahan bakar untuk sel otak dan sebagai bahan bakar utama seluruh jaringan lainnnya.

Sekarang ini, hakikat puasa semakin terkuak sebagai sebuah mukjizat ilmiah dan kebutuhan humanis. Fakta kebe­naran ini akan terus tersingkap lebih banyak lagi seiring de­ngan peningkatan pengetahuan manusia mengenai hukum- hukum penciptaan.

AMALAN-AMALAN DI BULAN RAMADHAN

AMALAN-AMALAN DI BULAN RAMADHAN

1. Puasa 

Firman Allah

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ 

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. (QS. Al-Baqarah:183)

Rasulullah bersabda:

بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةُ وَصَوْمِ رَمَضَانَ وَحَجِّ الْبَيْتِ الْحَرَامِ.

"Islam didirikan di atas lima perkara, yaitu bersaksi bahwa tidak Ilah yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah rasul Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, dan pergi ke Baitul Haram." Muttafaqun 'alaih.

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya telah lalu." Muttafaqun 'alaih.



2. Membaca al-Qur`an


Rasulullah bersabda:

اِقْرَؤُوْا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي  يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيْعًا ِلأَصْحَابِهِ.

"Bacalah al-Qur`an, sesungguhnya ia datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi ahlinya (yaitu, orang yang membaca, mempelajari dan mengamalkannya). HR. Muslim.


Firman Allah :

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). (QS: al-Baqarah:185)

Rasulullah bersabda:

وَلاَ أَعْلَمُ نَبِيَّ الله ِقَرَأَ الْقُرْآنَ كُلَّهُ فِى لَيْلَةٍ, وَلاَ قَامَ لَيْلَةً حَتَّى يُصْبِحَ وَلاَ صَامَ شَهْرًا كَامِلاً غَيْرَ رَمَضَانَ.

"Saya tidak pernah mengetahui Rasulullah membaca al-Qur`an semuanya, sembahyang sepanjang malam, dan puasa sebulan penuh selain di bulan Ramadhan." HR. Ahmad.



3. Menghidupkan malam-malam bulan Ramadhan dengan shalat Tarawih berjamaah: 


Shalat Tarawih disyari'atkan berdasarkan hadits 'Aisyar radhiyallahu 'anha, ia berkata:"Sesungguhnya Rasulullah keluar pada waktu tengah malam, lalu beliau shalat di masjid, dan shalatlah beberapa orang bersama beliau.  Di pagi hari, orang-orang memperbincangkannya. Ketika Nabi mengerjakan shalat (di malam kedua), banyaklah orang yang shalat di belakang beliau. Di pagi hari berikutnya, orang-orang kembali memperbincangkannya. Di malam yang ketiga, jumlah jamaah yang di dalam masjid bertambah banyak, lalu Rasulullah keluar dan melaksanakan shalatnya. Pada malam keempat, masjid tidak mampu lagi menampung jamaah, sehingga Rasulullah hanya keluar untuk melaksanakan shalat Subuh. Tatkala selesai shalat Subuh, beliau menghadap kepada jamaah kaum muslimin, kemudian membaca syahadat dan bersabda, 'Sesungguhnya kedudukan kalian tidaklah samar bagiku, aku merasa khawatir ibadah ini diwajibkan kepada kalian, lalu kalian tidak sanggup melaksanakannya." Rasulullah wafat dan kondisinya tetap seperti ini. (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Setelah Rasulullah wafat, syariat telah mantap, hilanglah segala kekhawatiran. Disyari'atkan shalat Tarawih berjamaah tetap ada karena telah hilang 'illat (sebabnya), kerena 'illat itu berputar bersama ma'lul, ada dan tiadanya. Di samping itu, Khalifah Umar telah menghidupkan kembali syari'at shalat Tarawih secara berjamaah dan hal itu disepakati oleh semua sahabat Rasulullah pada masa itu. Wallahu A'lam.



4. Menghidupkan malam-malam Lailatul Qadar:


Lailatul qadar adalah malam yang lebih baik dari pada seribu bulan yang tidak ada lailatul qadar dan pendapat paling kuat bahwa ia terjadi di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, terlebih lagi pada malam-malam ganjil, yaitu malam 21, 23,25,27, dan 29. Firman Allah :

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌمِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ 

Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. (QS.al-Qadar :3)

Rasulullah  bersabda:

وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدَرِ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.

"Dan barangsiapa yang beribadah pada malam 'Lailatul qadar' semata-mata karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang terdahulu." HR. al-Bukhari.

Menghidupkan Lailatul qadar adalah dengan memperbanyak shalat malam, membaca al-Qur`an, zikir, berdo'a, membaca shalawat. Aisyah radhiyallahu 'anha pernah berkata, 'Aku bertanya, 'Wahai Rasulullah, jika aku mendapatkan lailatul qadar, maka apa yang aku ucapkan? Beliau menjawab, 'Bacalah:
اَللّهُمًّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَفاَعْفُ عَنِّي

Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Yang suka mengampuni, ampunilah aku."



5. I'tikaf di malam-malam Lailatul Qadar


I'tikaf dalam bahasa adalah berdiam diri atau menahan diri pada suatu tempat, tanpa memisahkan diri. Sedang dalam istilah syar'i, i'tikaf berarti berdiam di masjid untuk beribadah kepada Allah dengan cara tertentu sebagaimana telah diatur oleh syari'at.


I'tikaf merupakan salah satu sunnah yang tidak pernah ditinggal oleh Rasulullah , seperti yang diceritakan oleh Aisyah radhiyallahu 'anha:

أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ اْلأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتىَّ تَوَفَّاهُ اللهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ.

"Sesungguhnya Nabi selalu i'tikaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan sampai meninggal dunia, kemudian istri-istri beliau beri'tikaf sesudah beliau." Muttafaqun 'alaih.



6. Memperbanyak sedekah

Rasulullah adalah orang yang paling pemurah, dan beliau lebih pemurah lagi di bulan Ramadhan. Hal ini berdasarkan riwayat Ibnu Abbas , ia berkata:
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم أَجْوَدَ النَّاسِ, وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُوْنُ فِى رَمَضَانَ حِيْنَ يَلْقَاهُ جِبْرِيْلُ ...

"Rasulullah adalah manusia yang paling pemurah, dan beliau lebih pemurah lagi di bulan saat Jibril menemui beliau, …HR. al-Bukhari.



7. Melaksanakan ibadah umrah


Salah satu ibadah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadhan adalah melaksanakan ibadah umrah dan Rasulullah menjelaskan bahwa nilai pahalanya sama dengan melaksanakan ibadah haji, seperti dalam hadits yang berbunyi:

عُمْرَةٌ فِى رَمَضَانَ تَعْدِلُ حَجَّةً

"Umrah di bulan Ramadhan sama dengan ibadah haji."

Demikianlah beberapa ibadah penting yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan di bulan Ramadhan dan telah dicontohkan oleh Rasulullah. Semoga kita termasuk di antara orang-orang yang mendapat taufik dari Allah untuk mengamalkannya agar kita mendapatkan kebaikan dan keberkahan bulan Ramadhan. Wallahu A'lam.

Disusun Oleh:
Mohammad Iqbal Ghazali. MA

Murajaah :
Abu Ziyad

referensi :
link download

PENGERTIAN, DEFINISI DAN TATA CARA PUASA RAMADHAN, SENIN KAMIS, NAZAR, SYA'BAN, PETENGAHAN BULAN, ASYURA, ARAFAH DAN SYAWAL

PENGERTIAN, DEFINISI DAN TATA CARA PUASA RAMADHAN, SENIN KAMIS, NAZAR, SYA'BAN, PETENGAHAN BULAN, ASYURA, ARAFAH DAN SYAWAL

Arti puasa menurut bahasa adalah menahan. Menurut syariat islam puasa adalah suatu bentuk aktifitas ibadah kepada Allah SWT dengan cara menahan diri dari makan, minum, hawa nafsu, dan hal-hal lain yang dapat membatalkan puasa sejak terbit matahari / fajar / subuh hingga matahari terbenam / maghrib dengan berniat terlebih dahulu sebelumnya.

Hari-hari yang dilarang untuk puasa, yaitu :
- saat lebaran idul fitri 1 syawal dan idul adha 10 dzulhijjah
- Hari tasyriq : 11, 12, dan 13 zulhijjah

Puasa memiliki fungsi dan manfaat untuk membuat kita menjadi tahan terhadap hawa nafsu, sabar, disiplin, jujur, peduli dengan fakir miskin, selalu bersyukur kepada Allah SWT dan juga untuk membuat tubuh menjadi lebih sehat.

Orang yang diperbolehkan untuk berbuka puasa sebelum waktunya adalah :
- Dalam perjalanan jauh 80,640 km (wajib qodo puasa)
- Sedang sakit dan tidak dapat berpuasa (wajib qodo puasa)
- Sedang hamil atau menyusui (wajib qada puasa dan membayar fidyah)
- Sudah tua renta atau sakit yang tidak sembuh-sembuh (wajib membayar fidyah 3/4 liter beras atau bahan makanan lain)

A. Puasa Ramadhan
Puasa Ramadhan hukumnya adalah wajib bagi orang yang sehat. Sedangkan bagi yang sakit atau mendapat halangan dapat membayar puasa ramadhan di lain hari selain bulan ramadan. Puasa ramadhan dilakukan selama satu bulan penuh di bulan romadhon kalender hijriah / islam. Puasa ramadhan diakhiri dengan datangnya bulan syawal di mana dirayakan dengan lebaran ied / idul fitri.

B. Puasa Senin Kamis
Puasa senin kamis hukumnya adalah sunah / sunat di mana tidak ada kewajiban dan paksaan untuk menjalankannya. Pelaksanaan puasa senin kamis mirip dengan puasa lainnya hanya saja dilakukannya harus pada hari kamis dan senin saja, tidak boleh di hari lain.

C. Puasa Nazar
Untuk puasa nazar hukumnya wajib jika sudah niat akan puasa nazar. Jika puasa nazar tidak dapat dilakukan maka dapat diganti dengan memerdekakan budak / hamba sahaya atau memberi makan / pakaian pada sepuluh orang miskin. Puasa nazar biasanya dilakukan jika ada sebabnya yang telah diniatkan sebelum sebab itu terjadi. Nazar dilakukan jika mendapatkan suatu nikmat / keberhasilan atau terbebas dari musibah / malapetaka. Puasa nazar dilakukan sebagai tanda syukur kepada Allah SWT atas ni'mat dan rizki yang telah diberikan.

D. Puasa Bulan Syaban / Nisfu Sya'ban
Puasa nisfu sya'ban adalah puasa yang dilakukan pada awal pertengahan di bulan syaban. Pelaksanaan puasa syaban ini mirip dengan puasa lainnya.

E. Puasa Pertengahan Bulan
Puasa pertengahan bulan adalah puasa yang dilakukan pada tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulan sesuai tanggalan hijriah. Pelaksanaan puasa pertengahan bulan mirip dengan puasa lainnya.

F. Puasa Asyura
Puasa asyura adalah puasa yang dilakukan pada tanggal 10 di bulan muharam / muharram. Pelaksanaan puasa assyura mirip dengan puasa lainnya.

G. Puasa Arafah
Puasa arafah adalah puasa yang dilaksanakan pada tanggal 9 di bulan zulhijah untuk orang-orang yang tidak menjalankan ibadah pergi haji. Pelaksanaan arafah mirip dengan puasa lainnya.

F. Puasa Syawal
Puasa syawal dikerjakan pada 6 hari di bulan syawal. Puasa syawal boleh dilakukan pada 6 hari berturut-turut setelah lebaran idul fitri. Pelaksanaan arafah mirip dengan puasa lainnya